Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ulasan Film Pacific Rim:Uprising (2018)

Film Pacific Rim Muncul Lagi, Tapi........
Ulasan Film Pacific Rim:Uprising (2018)
https://www.tehiis.com (Pacific Rim Part 2)
Film Pacific Rim Uprising yang baru saja rilis 21 Maret kemarin, di Indonesia tayang lebih cepat daripada negara lain yang baru menayangkan 23 Maret.

Film ini merupakan seri kedua dari Pacific Rim pertama yang rilis tahun 2013 yang lalu.

Seakan ingin memuaskan rasa kangen penonton akan film Pacific Rim.

Rumah produksi Legendary Pictures menyuguhkan kembali film Pacific Rim Uprising dengan cerita sedikit berbeda.

Tak hanya itu saja,  kali ini sutradaranya menggandeng Steven S. Deknight, dan Guillermo Del Toro yang dulunya mensutradarai Pacific Rim pertama berubah posisi menjadi produser.

Aktor utama Idris Elba sebagai Stacker Pentacost,  sayangnya tidak lagi berperan dalam film kedua ini.

Beberapa aktor dan aktris baru seperti John Boyega sebagai Jake,  dan Cailee Spaeny sebagai Amara.

Pemeran baru dan ceritapun baru,  meskipun masih ada tokoh-tokoh lama yang masih berperan.


Cerita Baru?... Umm benarkah itu?

Coba sobat sekalian baca dulu rangkuman ceritanya berikut ini.
Ulasan Film Pacific Rim:Uprising (2018)
Rangkuman cerita

Jake Pentecost (John Boyega) adalah anak dari Stacker Pentecosts (Idris Elba) yang telah meninggal.

Kemudian si Jake ini mulai hidup layaknya preman dan brandalan, tak jarang dia berurusan dengan sejumlah masalah.

Hingga pada suatu hari dia terlibat dengan preman dan menipu mereka.

Jake dikejar para preman tersebut untuk dibunuh, dan dalam usahanya untuk kabur dari pengejaran, dia bertemu dengan seorang gadis.

Gadis itu bernama Amara Namani (Cailee Spaeny), berusia 15 tahun yang mencuri dan merakit sebuah jeager.


Pertemuan keduanya tersebut, yang nantinya membuat mereka menjadi pilot jaeger generasi terbaru Pan Pacific Defense Corps (PPDC).

Keduanya terlibat masalah yang hingga akhirnya membuat mereka harus ditahan di kantor polisi.

Kemudian Jake mendapatkan bantuan dari kakak angkatnya untuk keluar dari tahanan, dengan syarat

Jake harus mau melatih anggota pilot jeager yang baru termasuk melatih Amara.

Hal tersebut mengingatkan kenangan Jake ketika ayahnya memintanya mengikuti training menjadi seorang pilot jaeger.


Kurang lebih seperti itulah ringkasan ceritanya. Bagaimana...Apakah ceritanya menarik? 
Saya sendiri merasa sedikit bosan,  karena alur ceritanya terlalu umum.

Kenapa terlalu UMUM?


Jawabannya karena seperti film aksi super hero pada umumnya yaitu:

'sang pahlawan misal ayahnya kemudian gugur dan meninggal, dan anaknya sudah pasti digambarkan hidup tidak keruan seperti berandalan.'

'si anak sang pahlawan,  akan terkena masalah...entah itu sama preman atau terlibat kasus,  yang penyelesaiannya si anak harus mau bergabung alias dilatih untuk menjadi pahlawan seperti sang ayah... dst'

Begitupun dalam film Pacific Rim Uprising kali ini, terlalu umum dan cerita mudah ditebak.

Jadi mengingatkan saya sama film Power Rangers 2017, lebih kepada penggantian atau rekrut Rangers baru tidak ada cerita barunya.

Nah inipun sama,  kurang lebih ceritanya hanya regenerasi dari para pilot yang dilatih di tempat tersebut.

Saya mengira cerita baru dan pemeran baru akan menyuguhkan tayangan yang lebih segar dan baru juga.  Namun ternyata tidak๐Ÿ˜”.

Tak hanya sampai disitu, jika sobat menonton akan melihat Efek Computer-generated imagery (CGI) istilahnya kurang ciamik kalau menurut saya.

Bagi yang belum tahu maksudnya efek CGI itu apa, dia adalah sebuah efek yang dimunculkan dengan menggunakan komputer, untuk beberapa adegan MUSTAHIL.

Kurang lebih seperti itu bahsa sederhananya kalau saya mengartikan.

Selain itu pada saat cerita diawal pas film ini mulai, terkesan dipaksakan dan disingkat,  hanya untuk Bridging dari cerita film pertama ke film kedua.

Perlu dihighlight


  • Jangan terlu berekspektasi tinggi terhadap film yang kedua ini
  • Penyuntingan gambar dan efek CGI kurang mulus, terlihat dari adegan monster
  • Alur cerita terlalu umum dan mudah ditebak
  • Cerita baru namun tokoh hanya sebagian yang baru, yang lama sebagian masih ada
  • Termasuk kategori film sains fiksi namun sangat kurang unsur sains nya kalau menurut saya

Apakah film ini cukup rekomen?


Film ini rekomendasi bagi yang suka melihat film sejenis film ultramen atau gozila gitu, berperang melawan monster.

Untuk menghibur dan mengingatkan tontonan masa kecil ๐Ÿ˜„.

Penilaian/Rating

Penilaian yang dapat saya berikan 6 dari 10

Official Trailer film Pacific Rim Uprising 2018




Sobat pecinta film, sekian sedikit ulasan tentang film ini, sekali lagi saya katakan bahwa penilaian atau rating dari sebuah film akan berbeda-beda.

Tergantung minat dan suka atau tidaknya, jadi jangan jadikan penilaian yang saya berikan menjadi dasar, karena saya bukan ahli perfilm an.

Saya hanya orang yang suka menonton film. Maaf kalau ada salah-salah kata dalam menuangkan tulisan.

Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan atau menjadi referensi untuk menonton film diminggu ini.

Jika dirasa artikel ini berguna untuk orang lain, silahkan sobat share sebanyak-banyaknya.

ikomaria
ikomaria Berprofesi sebagai engineer bidang persinyalan kereta api, semenjak lulus S1 Fisika, dengan tetap menjalankan hobi ngeblog sebagai sarana untuk berekspresi dan berbagi dalam bentuk tulisan, dari secuil pengalaman ringan guna menyalurkan hobi dan sekedar berbagi.

Post a Comment for "Ulasan Film Pacific Rim:Uprising (2018)"