Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 Cara Menjaga Kesehatan Kucing

https://www.tehiis.com

1. Sisir dan rapikan bulunya sesuai kebutuhan

Sobat perlu menyisir dan merapikan bulu kucing setiap hari, terutama kucing berjenis bulu panjang, dan minimal seminggu sekali untuk kucing berjenis bulu pendek.

Dengan demikian, Sobat bisa mencegah kerontokan bulu dan menghindari pembentukan hairball pada tubuh simanis.

Untuk kucing yang cenderung sering mengalami kerontokan (terutama spesies berbulu panjang), gunakan sisir yang memiliki gigi logam halus. 

Sisir seperti ini dapat masuk ke lapisan yang lebih dalam dan mengurangi kerontokan

2. Periksa kondisi kulitnya saat Anda menyisir bulu simanis

Perhatikan apakah ada kutu atau parasit lain, serta kulit kemerahan, benjolan, atau masalah kulit lainnya. 

Jika Sobat melihat kondisi yang mencurigakan, beri tahu dokter hewan mengenai kondisi tersebut dan mintalah saran terkait langkah penanganan yang perlu diambil.

3. Jadwalkan kunjungan tahunan ke dokter hewan

Seperti halnya anggota keluargamu Sobat, kucing juga membutuhkan kunjungan medis. Namun, tidak seperti anak-anak, kucing tidak bisa memberi tahu kita saat merasa sakit. 

Ia bergantung kepada manusia untuk dibawa ke dokter hewan dan mendapatkan pemeriksaan medis berkala agar kesehatannya tetap terjaga. 

Penting bagi Sobat untuk membawanya ke dokter hewan setidaknya setahun sekali agar ia bisa mendapatkan pemeriksaan fisik (misalnya. gigi, telinga, mata, jantung), vaksinasi, dan penanganan antikutu/cacing. 

Semua pemilik kucing disarankan memberikan vaksinasi enteritis kucing (feline infectious enteritis atau FIE), flu kucing, dan virus leukimia kucing (feline leukemia virus atau FeLV). 

Semua penyakit tersebut dapat membunuh simanis jika ia terinfeksi sehingga penting bagi Sobat untuk melindunginya. 

Beberapa pusat penitipan kucing juga mungkin tidak akan menerima kucingmu Sobat tanpa bukti vaksinasi di atas (atau vaksinasi lainnya). 

Dokter hewan dapat menyarankan dengan cepat vaksinasi yang dibutuhkan oleh simanis. Jika Anda khawatir dengan kesehatan atau perilakunya, segera bawa simanis ke dokter hewan sesegera mungkin.

Kucing yang sudah tua mungkin perlu dibawa ke dokter hewan dua kali setahun untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.

4. Lakukan kunjungan ke dokter hewan yang lebih sering untuk anak kucing

Seperti halnya bayi manusia, anak kucing harus lebih sering dibawa ke dokter hewan daripada kucing dewasa. 

Sejak usianya mencapai sekitar 8 minggu, kucing membutuhkan 2-3 kunjungan ke dokter hewan untuk mendapatkan rangkaian vaksinasi dan penanganan anti cacing. 

Setidaknya, kunjungan ke dokter hewan mencakup pemberian vaksin distemper atau rabies. Dokter juga dapat membahas manfaat vaksinasi tambahan. 

Sobat dapat menanyakan mengenai risiko beberapa jenis penyakit seperti leukimia kucing, serta buat keputusan bijak mengenai vaksinasi yang perlu diberikan.

Dokter juga dapat memeriksa apakah ada kutu atau tungau telinga simanis yang Sobat miliki, serta menanganinya jika perlu.

Pastikan simanis mendapatkan penanganan anti cacing ya.. Sobat, karena sebagian besar anak kucing memiliki cacing gelang yang dapat menghambat pertumbuhan dan kemungkinan berpindah ke manusia.

5. Sterilkan kucingmu Sobat

Pensterilan kucing betina atau jantan memberikan banyak manfaat positif, seperti mengurangi perilaku yang tidak diinginkan (misalnya, berkeliaran dan menyemburkan urine pada barang). 

Secara fisik, pensterilan juga melindungi kucing dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit seperti piometra. 

Yang terpenting Sobat, pensterilan membantu mengurangi populasi anak kucing yang tidak diinginkan di dunia!

Mintalah saran dari dokter hewan terkait waktu yang tepat untuk mensterilkan anak kucingmu Sobat. Secara umum, dokter hewan biasanya menyarankan pensterilan di usia 2-6 bulan.

6. Buatlah simanis terbiasa dengan penyikatan gigi. 

Kucing dapat mengalami gangguan gigi, untuk menyikat giginya, Sobat membutuhkan sikat gigi berbulu halus dan pasta gigi khusus. 

Jangan pernah menggunakan pasta gigi manusia! Kandungan fluorida yang terlalu tinggi dapat memicu gangguan pada perut kucing. 

Dengan konsentrasi fluorida yang tinggi pada pasta gigi manusia, takaran berlebih justru dapat beracun bagi kucing. 

Awali dengan memberikannya sedikit pasta gigi dari dokter hewan, setelah itu, biarkan ia mencicipinya sendiri, kemudian gosokkan jari Anda pada gusi atasnya. 

Ulangi proses ini dengan sikat gigi, tempelkan bulu sikat ke sepanjang garis gusi di gigi atas belakang, kemudian miringkan sedikit sikat agar bulunya mengenai bagian bawah garis gusi. 

Bersihkan gigi dari bagian belakang ke arah depan dengan gerakan memutar di sekitar garis gusi. Proses penyikatan gigi kucing memakan waktu kurang dari 30 detik.

Jangan langsung mencoba menyikat seluruh mulutnya ya Sobat. Jika simanis hanya membiarkan Sobat menyikat bagian luar gigi atasnya, setidaknya ini lebih baik daripada tidak sama sekali. 

Sobat tetap bisa menangani hal paling penting untuk mencegah penyakit gigi.

7. Jadwalkan pembersihan gigi secara profesional jika perlu. 

Meskipun Sobat sudah menyikat giginya dengan baik, terkadang kucing masih membutuhkan penyikatan gigi profesional. 

Penyikatan gigi membantu mengurangi plak dan penumpukan kotoran pada permukaan gigi yang terlihat, tetapi mungkin tidak bisa menjangkau sisa makanan yang tertinggal di bawah garis gusi. 

Penyikatan gigi profesional memberikan dokter kesempatan untuk memeriksa kondisi mulut simanis secara menyeluruh (kucing akan dibius terlebih dahulu). 

Beberapa tanda penyakit gigi pada kucing mencakup: bau napas, gigi yang longgar, perubahan warna pada gigi atau gigi yang terlapisi tartar, sensitivitas atau nyeri pada mulut, pendarahan, mengeluarkan banyak air liur atau sering menjatuhkan makanan saat makan, penurunan nafsu makanan atau berat badan.

8. Pastikan simanis mendapatkan waktu bermain yang cukup. 

Kucing perlu berinteraksi denganmu Sobat setiap hari agar tetap bahagia dan bugar secara fisik.

Gunakan mainan kucing, ajak ia mengobrol, dan sisir bulunya untuk meluangkan waktu bersama. 

Lampu laser kecil, bola, mainan berbentuk tikus, dan mainan bulu menjadi media yang tepat untuk mengajaknya bermain.


ikomaria
ikomaria Berprofesi sebagai engineer bidang persinyalan kereta api, semenjak lulus S1 Fisika, dengan tetap menjalankan hobi ngeblog sebagai sarana untuk berekspresi dan berbagi dalam bentuk tulisan, dari secuil pengalaman ringan guna menyalurkan hobi dan sekedar berbagi.

Post a Comment for "8 Cara Menjaga Kesehatan Kucing"