Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pebulutangkis Indonesia Yang Memiliki Servis “Mematikan

Pebulutangkis Indonesia Yang Memiliki Servis “Mematikan
Ilusterasi sketsa gambar peblutangkis
Badan federasi bulutangkis dunia (BWF) telah memberlakukan peraturan servis baru.

Bahwa setiap pemain harus melakukan servis dengam ketinggian maksimal 115 cm di atas permukaan lapangan.

Hal tersebut sudah saya bagikan dalam tulisan sebelumnya.

Dan yang sekarang yang akan dibagikan adalah tentang pebulutangkis yang memiliki servis “mematikan” alias menyulitkan lawan-lawannya saat menerima servis tersebut.

Siapa saja pebulutangkis Indonesia yang memiliki servis mematikan? Adakah yang menjadi Idola sobat?....

Berikut ini adalah yang berhasil saya rangkum dari berbagai sumber yang saya peroleh (Line Today dan INDOSPORT)

3 Pebulutangkis Indonesia yang Memiliki Servis Mematikan:

1. Susi Susanti
Atlit yang saya favoritkan setelah Mia Audina saat itu adalah Susi Susanti.

Seperti sobat ketahui dia memiliki gaya dan keunikan tersendiri saat bermain bulutangkis.

(Masih tergambar dalam ingatan saya yang waktu itu masih SD yang masih belum tahu arti kerassss nya hidup ini 😄).

Gaya yang khas saat Susi akan melakukan servis yaitu memegang shuttlecock dan memusatkan matanya sembari sedikit memiringkan kepalanya.
Pebulutangkis Indonesia Yang Memiliki Servis “Mematikan
https:www.tehiis.com (Susi Susanti di acara Sawasdee cup 2014 Thailand)
Seolah sedang mengintip dan mengukur supaya shuttlecock yang diarahkan ke lawan akan sulit untuk ditangkis.

(terus terang dulu sewaktu SD saya dan teman-teman sering menirukan gaya ini meskipun bermain menggunakan piring plastik bukan raket, gpp lah yang penting gaya dulu. 😂😆)

Sebagaimana diberitakan dalam Len Tudeyyy, ternyata menurut Susi Susanti itu bukan sekedar gaya, namun memang sengaja dilakukan supaya tepat sasaran.

Ketika Susi bermain saat itu di untungkan dengan pencahayaan lampu lapangan.

Karena pada saat servis setelah mengayunkan raket dan shuttlecock diarahkan jauh melambung.

Dan lawan akan disilaukan oleh cahaya lampu yang kemudian membuat lawan salah mengantisipasi shuttlecock.


2. Kevin Sanjaya (pemain ganda putra yang berpasangan dengan Marcus Gideon)
Pemilik servis mematikan berikutnya datang dari pemain ganda putra.

Sekarang menduduki peringkat terbaik no 1 di dunia.
Pebulutangkis Indonesia Yang Memiliki Servis “Mematikan
Selebrasi saat kemenangan final All England 2017 (Kiri:Marcus, Kanan:Kevin)
Selain itu juga Dia telah mengantongi lebih dari 7 gelar juara bersama pasangan mainnya yaitu Marcus dalam ajang bulutangkis.

Kevin sering membuat lawan melongo 😁 saat servis yang tidak bisa dikembalikan.

Terutama saat Kevin atau Marcus melakukan flick service, tak jarang lawan akan dibuat emosi dan terprovokasi, menganggap bahwa itu fault.

Flick Service adalah servis yang dilakukan secara cepat/tiba-tiba ke arah bagian belakang lawan dengan tujuan mengecoh lawan.

Teknik ini mirip dengan backhand service tetapi shuttlecock dipukul dengan cepat dengan arah setengah tinggi.

3. Hendra Setiawan (Pebulutangkis ganda putra yang dulu berpasangan dengan M. Ahsan)

Sosok Hendra Setiawan saat dilapangan, begitu dingin dan serius.

Sehingga saat melakukan servis dengan sangat fokus dan seringkali mengecoh lawan-lawnnya dengan servisnya tersebut.
Pebulutangkis Indonesia Yang Memiliki Servis “Mematikan
Yonex Open Japan 2014, Kiri:Hendra Setiawan, Kanan: M. Ahsan
Tak heran jika Hendra Setiawan meraih gelaran tertinggi yaitu dengan menjuarai olimpiade 2008.

Itulah pebulutangkis terbaik yang dimiliki Indonesia dengan servis yang "mematikan".

Terima kasih sudah menyempatkan membaca, semoga bermanfaat.






ikomaria
ikomaria Berprofesi sebagai engineer bidang persinyalan kereta api, semenjak lulus S1 Fisika, dengan tetap menjalankan hobi ngeblog sebagai sarana untuk berekspresi dan berbagi dalam bentuk tulisan, dari secuil pengalaman ringan guna menyalurkan hobi dan sekedar berbagi.

1 comment for "Pebulutangkis Indonesia Yang Memiliki Servis “Mematikan"

Silahkan berkomentar berkaitan dengan isi konten. Mohon untuk tidak berkomentar yang dapat menimbulkan ujaran kebencian dan isu SARA.