Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Film Maleficent 2: Mistress of Evil

Hai teman-teman Sufi (Suka Film) dan Pefi (Pecinta Film), Apakah sudah menonton film Maleficent 2: Mistress of Evil?
https://www.tehiis.com
Film ini telah resmi dikeluarkan dan diputar serempak di Indonesia 16 Oktober 2019 kemarin.

Bagi teman-teman yang belum menonton filmnya, kali ini teh iis blog akan mengulas film tersebut, tapi tenang saja tidak akan spoiler kok..😊

Langsung saja kita mulai ulasan ''Maleficent 2: Mistress of Evil" di bawah ini, cekidot...
https://www.tehiis.com
Maleficent 2 merupakan film karya Disney yang disutradarai oleh Joachim Ronning merupakan film yang termasuk dalam kategori fiksi dan fantasi, dan telah lulus sensor lembaga penyiaran perfilm-an yang ada di Indonesia dan dapat ditonton oleh semua umur.

Film ini merupakan film Disney langka yang berhasil hampir di setiap level, dimana setiap karakter, adegan, kostum dan lelucon yang menempati beberapa bagian dalam film tersebut menjadi lebih menghibur.

Karakter dan kostum yang dikenakan Maleficent (Angelina Jolie) memberikan kesan tersendiri, untuk seorang ratu peri yang baik di dalam dan jahat di luar.
https://www.tehiis.com
Jolie memainkan peran dengan sangat baik dan piawai, hal ini terasa saat kita langsung menyaksikan film tersebut, meskipun telah lima (5) tahun berselang, dari film Maleficent seri pertama tapi penonton tidak merasakan adanya jeda, seakan baru satu (1) tahun yang lalu.

(Saking memukaunya akting dari Angelina Jolie ini, terbaiklah pokoknya teman-teman)
https://www.tehiis.com
Selain itu Aurora (Elle Fanning) dapat mengimbangi kepiawaian Jolie dalam beradu akting, hal ini terlihat dari ekspresi dalam film tersebut, dengan kata lain chemistry-nya ''dapet banget''.
https://www.tehiis.com
Adapun pendukung yang lainnya juga memiliki karakter kuat tanpa menutupi ke khasan tokoh utamanya, saking kuat karakternya membuat kita mengingat adegan-adegan unik seperti peri kayu kecil dan peri jamur yang menggemaskan. 

Semua unsur karakter, kostum menyatu padu serta didukung oleh settingan alur dan suasana tempat dalam film tersebut yang membawa penonton benar-benar terhanyut dalam suasananya.

Suasana latar film luas, indah seperti dalam dongeng yang sudah pasti menjadi ciri khas dari film Disney.

Cara pengambilan gambar dan video dalam film ini cukup rapi, hal ini tampak dari pemandangan keseluruhan yang minim/tidak terlihat efek komputernya.

Tidak seperti film-film bergenre fantasi dan fiksi lainnya yang suka terlihat efek komputernya, nah kalau di film ini, teman-teman bisa menikmati tanpa terganggu efek yang boleh dibilang kurang enak dilihat.

Setelah kita ulas mengenai karakter, latar, dan tokoh kemudian berikutnya bagaimanakah mengenai alur ceritanya? 

Alur cerita yang ada dalam film ini masih berkesinambungan dengan film yang sebelumnya, yang masih menceritakan nuansa pengkhianatan dan ketidak adilan.

"Cerita film dalam seri pertamanya mengisahkan sosok peri baik hati (Maleficent) yang dikhianati oleh Stefan kekasih manusianya yang menikah dengan putri raja dan kemudian mempunyai seorang putri cantik bernama Aurora. Untuk membalas dendam dan menghilangkan hausnya rasa ketidak adilan, Maleficent memberikan kutukan terhadap Aurora".

Jika dilihat alur cerita Maleficent seri ke-2 ini juga masih mengisahkan hal yang sama dengan alur cerita film seri ke-1, ketidak adilan dan pengkhianatan datang dari kaum manusia.

Namun konflik berawal dari sikap menentangnya Maleficent terhadap pernikahan Aurora dan kekasihnya, karena Maleficent tidak ingin kehilangan anak angkat yang disayanginya.

Hal Apakah yang membuat Maleficent tidak mengharapkan pernikahan Aurora dengan kekasihnya?

Akankah Maleficent kembali benci dan berubah menjadi peri jahat?

Alur cerita yang menarik diiringi dengan efek suara dan musik yang pas menjadi harmoni yang tidak berlebihan serta mengena.

Bagi teman-teman yang penasaran tentang kelanjutan ceritanya, silahkan kunjungi bioskop terdekat, dan segera nonton filmnya dijamin seru dan tidak mengecewakan.

(Sorry.. ya teman-teman gak mau spoiler hehe)

Rating film Maleficent 2 ini menurut teh iis blog adalah sbb:
1. Cara pengambilan gambar (8)
2. Alur cerita (8)
3. Suara dan musik (8)
4. Peran (9)
5. Kostum (9)
6. Efek Komputer (7)

Jadi kalau dirata-rata nilainya untuk keseluruhan film ini adalah 8, sehingga menurut teh iis blog film ini termasuk Bagus untuk ditonton.

Penilaian di atas hanya berdasarkan apa yang disuka dan dirasa penulis ya teman-teman, bukan mutlak yang dijadikan standar.

Teh iis blog bukan tim ahli pengulas, pengamat dan penilai suatu film. Teh iis blog hanya penikmat dan penyuka film, hal ini hanya semata-mata penilaian pribadi.

(Jika ada pendapat lain dan penilaian berbeda dari teman-teman sah-sah saja, Santuy aja ya..:D)

Sebelum ulasan ini kita akhiri, ada pesan moral yang disampaikan dalam film tersebut diantraranya:

1. Cinta kasih yang tulus dapat mengalahkan segala bentuk kebencian ("kutukan")

2. Dendam hanya akan menghilangkan dahaga sesaat saja, bagaikan meminum air laut semakin diminum semakin haus

3. Gambaran film ini, jika dikaitkan dengan situasi alam, poitik dan sosial di dunia saat ini, memberikan gambaran bahwa sikap manusia yang serakah dan mengambil segala manfaat yang ada di alam di gali hingga perut bumi kemudian sebaliknya dibuatkan senjata dan teknologi yang malah merusak alam dan ekositem mahluk hidup di dalamnya.

Demikian teman-teman ulasan film Maleficent yang dapat teh iis blog sajikan, mudah-mudahan dapat dijadiakn salah satu acuan teman-teman untuk menonton film dalam minggu ini.

Terima kasih telah membaca dan mampir dalam teh iis blog, sampai nanti diulasan film yang lainnya.








ikomaria
ikomaria Berprofesi sebagai engineer bidang persinyalan kereta api, semenjak lulus S1 Fisika, dengan tetap menjalankan hobi ngeblog sebagai sarana untuk berekspresi dan berbagi dalam bentuk tulisan, dari secuil pengalaman ringan guna menyalurkan hobi dan sekedar berbagi.

1 comment for "Review Film Maleficent 2: Mistress of Evil"

  1. For anyone driving into the Alpensia resort, the de facto nerve thecasinosource.com center of the Winter Games, the indicators for a casino are posted in all places.

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar berkaitan dengan isi konten. Mohon untuk tidak berkomentar yang dapat menimbulkan ujaran kebencian dan isu SARA.