Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jejak Langkahku di Bangkok dan Pattaya: Kisah Liburan yang Tak Sekadar Jalan-jalan

Bangkok yang Tak Pernah Dijajah, dan Pattaya yang Tak Pernah Tidur

Kadang sebuah perjalanan tak sekedar soal tempat baru, tapi tentang apa yang diam-diam berubah dalam dirimu. Begitu aku menjejak Bangkok dan Pattaya, aku tahu: ini bukan sekedar liburan.

🌇 Bangkok: Kota Anggun yang Tak Pernah Dijajah

Bangkok bukan kota yang keras kepala, tapi ia tahu siapa dirinya. Ditengah riuh jalanan, aroma pedas dari warung kaki lima, dan tawa di pasar malam, ada keanggunan yang tidak dibuat-buat.

https://www.tehiis.com/

https://www.tehiis.com/

https://www.tehiis.com/

Thailand adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang tak pernah dijajah bangsa Eropa. Dan Bangkok menyimpan kebanggaan itu dengan tenang.

🚕 Ramah, Sibuk, Tapi Membumi

https://www.tehiis.com/
Bangkok melelahkan, tapi menyenangkan. Menyusuri pasar Pratunam, menawar dengan penjual lokal pakai bahasa tubuh, semuanya jadi bagian dari petualangan kecil jujur dan hangat.

https://www.tehiis.com/

Aku juga belajar satu hal penting: Bangkok tidak menjual masa lalu. Ia memperkenalkan budayanya, iya. Tapi ia tidak hidup di masa lalu. Kota ini bergerak, tumbuh, berubah… tanpa kehilangan akarnya.

🌃 Dinner Cruise di Sungai Chao Phraya

Malam itu aku ikut tur Chao Phraya Dinner Cruise — kapal besar yang membawa penumpang menyusuri sungai utama Bangkok sambil makan malam dan menikmati pertunjukan musik.


Begitu kapal mulai bergerak, angin sungai membelai wajahku. Lampu-lampu kota memantul di permukaan air. Gedung pencakar langit berdiri berdampingan dengan kuil tua, dan semuanya diterangi cahaya temaram.

Makan malam disajikan prasmanan dan semuanya tampak lezat. Tapi yang paling mengenyangkan bukan makanannya, melainkan suasananya. Ada pasangan yang berdansa pelan di dek atas. Anak kecil tertawa sambil menunjuk bianglala di kejauhan. Sebuah keluarga kecil terdiri dari seorang ibu, ayah, dan kedua anaknya laki laki dan perempuan mengobrol kecil sambil berbagi makan yang sudah mereka ambil, terlihat pula seorang ibu paruh baya duduk diam, menatap air seperti sedang berbicara pada masa lalu, serta teman-temanku yang sibuk berswafoto bergantian dengan latar sungai bermandikan cahaya dari lampu-lampu gedung dan kuil.

Aku sendiri duduk di dekat pagar kapal, menyandarkan dagu di tangan, dan bertanya dalam hati:

“Kenapa aku baru datang ke sini sekarang?”

Di tengah sungai itu, Bangkok tampil dengan caranya yang paling jujur: anggun, lembut, dan penuh cerita. Bukan hanya kota, tapi pengalaman.

🌊 Pattaya: Kota Pantai yang Tak Pernah Tidur

Dua jam dari Bangkok, aku sampai di dunia yang berbeda. Kalau Bangkok elegan, Pattaya itu liar dan berani. Tapi aku mencari sisinya yang sunyi ...Coral Island.

Snorkeling, Sea walker, jet ski, parasailing. Tapi yang paling berkesan adalah saat mengapung di laut tenang, menatap langit.

Untuk pertama kalinya dalam bulan-bulan terakhir, aku hanya bernapas, bukan berpikir, bukan merencanakan..Hanya diam menikmati alam.

🛍 Siam: Belanja & Budaya Pop di Tengah Kota

Ada satu hal yang langsung terasa saat aku tiba di kawasan Siam di Bangkok: Ini bukan cuma tempat belanja. Ini jantungnya gaya hidup urban Thailand.

Hari itu, kakiku baru saja pulih dari berjalan seharian keliling kuil dan pasar. Tapi begitu turun dari taxi lokal, semangatku langsung naik lagi. Di sekelilingku berdiri tiga pusat perbelanjaan besar: Siam Paragon, Siam Center, dan Siam Discovery — semuanya terhubung lewat jembatan dan lorong pejalan kaki yang sejuk dan bersih. Modern, rapi, dan sangat hidup. Aku tak berlebihan kalau menyebut kawasan ini sebagai menara belanja dan budaya pop-nya Bangkok. Di sinilah semua usia, semua gaya, dan semua anggaran bertemu.

🧠 Madame Tussauds & Einstein: Momen Terakhir Penuh Makna

https://www.tehiis.com/

Hari terakhir, aku bertemu "kakek moyang fisika": Albert Einstein..walaupun hanya patung lilin.

Sebagai alumni fisika, momen itu membangkitkan kenangan lama: rumus E=mc2, teori relativitas, malam-malam belajar, dan rasa takjub pada alam semesta. Rasanya seperti berdiri dekat guru lama yang mengajarkanku: berpikir bisa mengubah dunia.

https://www.tehiis.com/
Penutup: Dua Kota, Dua Pelajaran

Bangkok mengajariku soal berdiri teguh di tengah dunia. Pattaya mengingatkanku bahwa kebebasan butuh arah. Dan aku, masih belajar berjalan dengan tenang.. seperti Bangkok, tapi juga kadang membiarkan diri bebas namun tetap terarah.

📌 Tips untuk Kamu yang Mau Jalan-Jalan ke Thailand:

  • 📱 Google Translate + bahasa tubuh = cukup untuk belanja di pasar lokal
  • 🚤 Jangan lewatkan Coral Island saat di Pattaya — worth every splash
  • 🍛 Coba street food! Mango sticky rice & tom yum segar wajib dicoba
  • 🎫 Pesan tiket Cruise & Madame Tussauds online — hemat & tanpa antre panjang

Terima kasih sudah ikut berjalan bersamaku...

ikomaria
ikomaria Berprofesi sebagai engineer bidang persinyalan kereta api, semenjak lulus S1 Fisika, dengan tetap menjalankan hobi ngeblog sebagai sarana untuk berekspresi dan berbagi dalam bentuk tulisan, dari secuil pengalaman ringan guna menyalurkan hobi dan sekedar berbagi.

Post a Comment for "Jejak Langkahku di Bangkok dan Pattaya: Kisah Liburan yang Tak Sekadar Jalan-jalan"